Wednesday, December 10, 2014

Hadist Doa Masuk dan Keluar Masjid

Berikut ini kami berikan penjelasan doa masuk masjid dan doa keluar masjid berdasarkan hadist.Pertama adalah doa masuk masjid ( kaki melangkah masuk ke dalam masjid dengan kaki kanan terlebih dahulu) , sebagaimana hadist :

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.” 
(HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya)

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, mengatakan,

من السنة إذا دخلت المسجد أن تبدأ برجلك اليمنى، وإذا خرجت أن تبدأ برجلك اليسرى

“Termasuk ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika anda masuk masjid, anda mendahulukan kaki kanan dan ketika keluar anda mendahulukan kaki kiri.” 
(HR. Hakim, beliau shahihkan dan disetujui Ad-Dzahabi)

Masjid
Masuk Masjid


Hadist Doa Masuk Masjid dan Keluar Masjid 

sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu:

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ. وَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

“Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid, maka ucapkanlah, ‘Allahummaftahlii abwaaba rahmatik’ (Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu). Jika keluar dari masjid, ucapkanlah: ‘Allahumma inni as-aluka min fadhlik’ (Ya Allah, aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu).” 
(HR. Muslim 713)


Dari hadist di atas bisa disimimpulkan :

Doa Masuk Masjid 

اَللّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.

A‌llahummaf-tahlii abwaaba rahmatika

“Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu”.

Doa Keluar Masjid

 اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Allahumma inni as-aluka min fadhlik
"Ya Allah, aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu"

Semoaga bermanfaat bagi kita semua.

Dampak Negatif Makanan Dan Harta Haram

Sebagian dari kita mungkin sudah paham mengenai dampak negatif baik langsung maupun tidak langsung dari makanan haram dan harta yang haram.Namun banyak yang belum tau jika Allah akan menolak doa orang yang didalam tubuhnya terdapat makanan haram dan selama 40 hari amalannya tidak akan diterima Allah swt.

 Makanan Haram
Dampak Makanan dan Harta Haram


 Ibnu Abbas berkata bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW,
"Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah.
" Apa jawaban Rasulullah SAW, 
"Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya." 
(HR At-Thabrani)


Berikut ini dampak dari makanan dan harta haram : 

5 Dampak Langsung

Tidak Diterima Amalan

Rasulullah saw bersabda, 
"Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari." 
(HR At-Thabrani).

Tidak Terkabul Doa

Sa'ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan saw, "Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul." Rasulullah menjawab, "Wahai Sa'ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan." 
(HR At-Thabrani).
 Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasulullah saw bersabda,
 "Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, "Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!" Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?" 
(HR Muslim).

Mengikis Keimanan Pelakunya

Rasulullah saw bersabda, 
"Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin." 
(HR Bukhari Muslim).

Mencampakkan Pelakunya ke Neraka

Rasulullah saw bersabda, 
"Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya."
 (HR At Tirmidzi).

Mengeraskan Hati

Imam Ahmad ra pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, "Dengan memakan makanan halal." 
(Thabaqat Al Hanabilah : 1/219).

At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, 
"Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah," 
(Ar Risalah Al Mustarsyidin : hal 216).

4 Dampak Tidak Langsung

Haji dari Harta Haram Tertolak

Rasulullah saw bersabda, 
"Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan, "Labbaik, Allahumma labbaik!" Maka yang berada di langit menyeru, "Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa dan tidak diterima." 
(HR At Thabrani)

Sedekahnya ditolak

Rasulullah saw bersabda, 
"Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala, dan dosa untuknya." 
(HR Ibnu Huzaimah)

Shalatnya tidak diterima

Dalam kitab Sya'bul Imam disebutkan,
 " Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham di antaranya uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu dikenakan."
 (HR Ahmad)

Silaturrahminya sia-sia

Rasulullah saw bersabda, 
"Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya bersilaturahim (menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam neraka. Lalu Rasulullah saw bersabda, " Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara' (berhati-hati)."
 (HR Abu Daud).


Tuesday, December 2, 2014

Hadist Doa Sesudah Wudhu

Berikut ini hadist doa sesudah kita melaksanakan wudhu .

Berdoa sesudah wudhu
Doa sesudah wudhu

Berdoa setelah wudhu merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam islam,berdasarkan hadits dari Umar radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dengan sempurna, kemudian mengucapkan ‘Asyhadu allaa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna muhammdan abduhu wa rosuluhu‘ kecuali dibukakan baginya delapan pintu surga dan ia boleh masuk dari pintu mana saja yang ia suka.” 
(HR. Muslim)

Di dalam lafadz Tirmidzi ada tambahan bacaan, “Allahummajnalni minattawwabiin wa ij’alni minal mutathohhiriin.” 
(HR. Tirmidzi, shahih)


Dari hadist di atas kita bisa mengaetahui berata berdoa sesudah wudhu merupakan amalan yang sangat besar manfaatnya . Dari hadist diatas maka doa selesai wudhu, kemudian membaca (doa):

:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ ،

وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِين

“Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah pula aku termasuk orang-orang yang membersihkan diri.” 

(HR. Muslim, tanpa tambahan: Allahummajlnii… dan Turmudzi dengan redaksi lengkap)

Untuk lebih jelasnya cara doa sesudah wudhu bisa saksikan video dibawah ini :

Hadist Doa Mau Tidur dan Bangun Tidur

Berikut ini hadist shohih doa saat mau tidur dan saat bangun tidur .

Dari Hudzaifah, ia berkata,


كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »

Artinya :
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” 
(HR. Bukhari no. 6324)



Dari hadist di atas bacaan doa sebelum tidur dalam bahasa arab, latin dan artinya :


Doa mau tidur 

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ

Bismikallahumma Ahya Wa Amutu

Artinya: 
Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati

Adapun untuk doa saat bangun tidur bahasa arab, latin dan artinya adalah sebagai berikut :

Doa saat bangun tidur

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Alhamdulillahil Ladzi Ahyana Ba’da Ma Amatana Wailaihin Nusyur

Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali

Untuk lebih jelasnya mengenai doa mau tidur dan setelah tidur , silahkan saksikan video di bawah ini 

Monday, December 1, 2014

Hadist Dzikir Sesudah Sholat

Berikut ini beberapa hadist bacaan dzikir sesudah sholat yang bisa kita baca saat selesai melaksanakan sholat fardhu ( sholat subuh,sholat dhuhur,sholat asyar,sholat maghrib, sholat isyak) . Dzikir di bawah ini berdasarkan hadist shahih dan dianjurkan oleh nabi Muhammad saw . Wallahualam bissawab .

Dzikir Sesudah sholat


 Pertama, membaca istigfar sebanyak tiga kali (Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah)

 أَسْتَغْفِرُ اللهَ 
astagfirullah

Artinya : 
“Aku minta ampun kepada Allah” 

 kemudian mengucapkan ,


اللَّهُمَ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.

Artinya :
 "Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
(Sahih; H.R. Muslim, no. 591)

Kedua, membaca dzikir di bawah ini

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya : 
“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.” 
(Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-Nasa’i, no. 1341)


Ketiga, membaca 

bertasbih mengucapkan“Subhanallah (سبحان الله)”, sebanyak 33 kali, 
Artinya : "Mahasuci Allah"

bertahmid mengucapkan “Alhamdulillah (الحمد لله)”, sebanyak 33 kali, 
Artinya : "Segala Puji bagi Allah"

bertakbir mengucapkan “Allahu-akbar (الله أكبر)” sebanyak 33 kali, 
Artinya : "Allah Mahabesar"


kemudian menyempurnakannya sehingga genap menjadi seratus dengan mengucapkan,

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”


Sebagaimana Hadist yang diriwayatkan Imam Muslim dari shahabat Abu Hurairah; 
Rasulullah bersabda,


“Barang siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan

 " لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ "

 , maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” 
(Sahih; H.R. Muslim, no. 597)


Keempat, Membaca Ayat Kursi , Al-Falaq , Al-Ikhlas , An-Naas 

Sebagaimana dua hadist di bawah ini :

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ

“Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” 
(Sahih; H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 7532, Al-Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410)

Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhu berkata,

أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.” 
(Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi Daud, no. 1348)



Beberapa cara mengucapkanTasbih, Tahmid, Takbir Setelah Shalat Wajib 
Sesuai hadist :

Dr. Sa’id Al Qohtoni dalam catatannya untuk kitab Syarh Hishnul Muslim (145-146), menjelaskan bahwa terdapat enam cara yang bisa dilakukan dalam melafalkan dzikir-dzikir tersebut. Keenam cara tersebut merupakan cara yang sah diajarkan oleh Nabi karena berasal dari hadis-hadis yang sahih. Berikut keenam cara tersebut.

Pertama

Cara yang pertama adalah dengan membaca subhanallah sebanyak 33x, alhamdulillah sebanyak 33x, dan allahu-akbar sebanyak 33x, lalu ditutup dengan kalimat

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
/laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir/

Cara pertama ini berdasarkan hadis yang diriwayatkatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah, dimana Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa yang bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih dilautan.” 
(HR. Muslim no. 597).

Kedua

Cara yang kedua adalah dengan membaca subhanallah sebanyak 33x, alhamdulillah sebanyak 33x, dan allahu-akbar sebanyak 34x.
Cara ini berdasarakan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dimana Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

معقبات لا يخيب قائلهن أو فاعلهن دبر كل صلاة مكتوبة ثلاث وثلاثون تسبيحة وثلاث وثلاثون تحميدة وأربع وثلاثون تكبيرة
“Ada beberapa amalan penyerta yang barangsiapa mengucapkannya atau melakukannya setelah usai shalat wajib maka dirinya tidak akan merugi, yaitu bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 34x.” 
(HR. Muslim no. 596).

Ketiga
Cara yang ketiga adalah dengan membaca kalimat “subhanallah, walhamdulillah, wallahu-akbar” sekaligus sebanyak 33x.
Cara ketiga ini dilandaskan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang mengisahkan bagaimana Rasulullah menanggapi keluhan orang-orang miskin yang merasa kalah beramal dengan orang-orang kaya karena harta mereka. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أفلا أعلمكم شيئا تدركون به من سبقكم وتسبقون به من بعدكم ولا يكون أحد أفضل منكم إلا من صنع مثل ما صنعتم قالوا بلى يا رسول الله قال تسبحون وتحمدون وتكبرون خلف كل صلاة ثلاثا وثلاثين

“Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan?” Mereka (para orang miskin) menjawab: “tentu, ya Rasulullah”. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam kemudian menjelaskan: “kalian bertsabih, dan bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat sebanyak 33x.” 
(HR. Bukhari no. 843 dan HR. Muslim no. 595).

Keempat
Cara yang keempat adalah dengan mengucapkan subhanallah sebanyak 10x, alhamdulillah sebanyak 10x, dan allahu-akbar sebanyak 10x.
Cara keempat ini dilandaskan pada hadis yang bercerita tentang kisah yang sama dengan hadis di atas, hanya saja diriwayatakan dengan kandungan dan jalur yang berbeda oleh Imam Bukhari. Dalam hadis ini Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَفَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَمْرٍ تُدْرِكُونَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ وَتَسْبِقُونَ مَنْ جَاءَ بَعْدَكُمْ وَلَا يَأْتِي أَحَدٌ بِمِثْلِ مَا جِئْتُمْ بِهِ إِلَّا مَنْ جَاءَ بِمِثْلِهِ تُسَبِّحُونَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا وَتَحْمَدُونَ عَشْرًا وَتُكَبِّرُونَ عَشْرًا

“Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan? Yaitu kalian bertasbih sebanyak 10x, bertahmid sebanyak 10x, dan bertakbir sebanyak 10x.”
 (HR. Bukhari no. 6329).

Kelima
Cara kelima yaitu dengan membaca subhanallah sebanyak 11x, alhamdulillah sebanyak 11x, dan allahu-akbar sebanyak 11x.
Hadis yang menjadi landasan cara kelima ini adalah hadis yang sama dengan hadis Muslim no. 595 di atas. Hanya saja pada akhir riwayat tersebut, terdapat tambahan keterangan dari salah seorang periwayatnya yang bernama Suhail.
وزاد في الحديث يقول سهيل إحدى عشرة إحدى عشرة فجميع ذلك كله ثلاثة وثلاثون
“Terdapat tambahan pada hadis tersebut, dimana Suhail berkata: masing-masing (tasbih, tahmid, dan takbir) berjumlah sebelas kali, sehingga total seluruhnya menjadi 33x.” 
(HR. Muslim no. 595).

Keenam
Cara keenam adalah dengan membaca kalimat “subhanallah,  walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu-akbar” sekaligus sebanyak 25x.
Cara keenam ini berdasarkan hadis yang mengisahkan tentang seorang sahabat Anshor yang bermimpi mengenai cara berdzikir yang kemudian disetujui oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Dalam mimpi tersebut ada yang berkata,

سبحوا خمسا وعشرين واحمدوا خمسا وعشرين وكبروا خمسا وعشرين وهللوا خمسا وعشرين فتلك مائة
“Bertasbihlah 25x, bertahmidlah 25x, bertakbirlah 25x, dan bertahlillah 25x, maka totalnya menjadi 100x.”

Pada pagi harinya, sahabat tersebut mengabarkan tentang mimpinya kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pun bersabda,

افعلوا كما قال الأنصاري
“Lakukanlah sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Anshor ini.” 
(HR. An Nasa-i no. 1351).