Wednesday, December 10, 2014

Hadist Doa Masuk dan Keluar Masjid

Berikut ini kami berikan penjelasan doa masuk masjid dan doa keluar masjid berdasarkan hadist.Pertama adalah doa masuk masjid ( kaki melangkah masuk ke dalam masjid dengan kaki kanan terlebih dahulu) , sebagaimana hadist :

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.” 
(HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya)

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, mengatakan,

من السنة إذا دخلت المسجد أن تبدأ برجلك اليمنى، وإذا خرجت أن تبدأ برجلك اليسرى

“Termasuk ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika anda masuk masjid, anda mendahulukan kaki kanan dan ketika keluar anda mendahulukan kaki kiri.” 
(HR. Hakim, beliau shahihkan dan disetujui Ad-Dzahabi)

Masjid
Masuk Masjid


Hadist Doa Masuk Masjid dan Keluar Masjid 

sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu:

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ. وَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

“Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid, maka ucapkanlah, ‘Allahummaftahlii abwaaba rahmatik’ (Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu). Jika keluar dari masjid, ucapkanlah: ‘Allahumma inni as-aluka min fadhlik’ (Ya Allah, aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu).” 
(HR. Muslim 713)


Dari hadist di atas bisa disimimpulkan :

Doa Masuk Masjid 

اَللّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.

A‌llahummaf-tahlii abwaaba rahmatika

“Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu”.

Doa Keluar Masjid

 اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Allahumma inni as-aluka min fadhlik
"Ya Allah, aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu"

Semoaga bermanfaat bagi kita semua.

Dampak Negatif Makanan Dan Harta Haram

Sebagian dari kita mungkin sudah paham mengenai dampak negatif baik langsung maupun tidak langsung dari makanan haram dan harta yang haram.Namun banyak yang belum tau jika Allah akan menolak doa orang yang didalam tubuhnya terdapat makanan haram dan selama 40 hari amalannya tidak akan diterima Allah swt.

 Makanan Haram
Dampak Makanan dan Harta Haram


 Ibnu Abbas berkata bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW,
"Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah.
" Apa jawaban Rasulullah SAW, 
"Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya." 
(HR At-Thabrani)


Berikut ini dampak dari makanan dan harta haram : 

5 Dampak Langsung

Tidak Diterima Amalan

Rasulullah saw bersabda, 
"Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari." 
(HR At-Thabrani).

Tidak Terkabul Doa

Sa'ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan saw, "Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul." Rasulullah menjawab, "Wahai Sa'ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan." 
(HR At-Thabrani).
 Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasulullah saw bersabda,
 "Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, "Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!" Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?" 
(HR Muslim).

Mengikis Keimanan Pelakunya

Rasulullah saw bersabda, 
"Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin." 
(HR Bukhari Muslim).

Mencampakkan Pelakunya ke Neraka

Rasulullah saw bersabda, 
"Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya."
 (HR At Tirmidzi).

Mengeraskan Hati

Imam Ahmad ra pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, "Dengan memakan makanan halal." 
(Thabaqat Al Hanabilah : 1/219).

At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, 
"Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah," 
(Ar Risalah Al Mustarsyidin : hal 216).

4 Dampak Tidak Langsung

Haji dari Harta Haram Tertolak

Rasulullah saw bersabda, 
"Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan, "Labbaik, Allahumma labbaik!" Maka yang berada di langit menyeru, "Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa dan tidak diterima." 
(HR At Thabrani)

Sedekahnya ditolak

Rasulullah saw bersabda, 
"Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala, dan dosa untuknya." 
(HR Ibnu Huzaimah)

Shalatnya tidak diterima

Dalam kitab Sya'bul Imam disebutkan,
 " Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham di antaranya uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu dikenakan."
 (HR Ahmad)

Silaturrahminya sia-sia

Rasulullah saw bersabda, 
"Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya bersilaturahim (menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam neraka. Lalu Rasulullah saw bersabda, " Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara' (berhati-hati)."
 (HR Abu Daud).


Tuesday, December 2, 2014

Hadist Doa Sesudah Wudhu

Berikut ini hadist doa sesudah kita melaksanakan wudhu .

Berdoa sesudah wudhu
Doa sesudah wudhu

Berdoa setelah wudhu merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam islam,berdasarkan hadits dari Umar radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dengan sempurna, kemudian mengucapkan ‘Asyhadu allaa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna muhammdan abduhu wa rosuluhu‘ kecuali dibukakan baginya delapan pintu surga dan ia boleh masuk dari pintu mana saja yang ia suka.” 
(HR. Muslim)

Di dalam lafadz Tirmidzi ada tambahan bacaan, “Allahummajnalni minattawwabiin wa ij’alni minal mutathohhiriin.” 
(HR. Tirmidzi, shahih)


Dari hadist di atas kita bisa mengaetahui berata berdoa sesudah wudhu merupakan amalan yang sangat besar manfaatnya . Dari hadist diatas maka doa selesai wudhu, kemudian membaca (doa):

:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ ،

وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِين

“Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah pula aku termasuk orang-orang yang membersihkan diri.” 

(HR. Muslim, tanpa tambahan: Allahummajlnii… dan Turmudzi dengan redaksi lengkap)

Untuk lebih jelasnya cara doa sesudah wudhu bisa saksikan video dibawah ini :

Hadist Doa Mau Tidur dan Bangun Tidur

Berikut ini hadist shohih doa saat mau tidur dan saat bangun tidur .

Dari Hudzaifah, ia berkata,


كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »

Artinya :
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” 
(HR. Bukhari no. 6324)



Dari hadist di atas bacaan doa sebelum tidur dalam bahasa arab, latin dan artinya :


Doa mau tidur 

بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ

Bismikallahumma Ahya Wa Amutu

Artinya: 
Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati

Adapun untuk doa saat bangun tidur bahasa arab, latin dan artinya adalah sebagai berikut :

Doa saat bangun tidur

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Alhamdulillahil Ladzi Ahyana Ba’da Ma Amatana Wailaihin Nusyur

Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali

Untuk lebih jelasnya mengenai doa mau tidur dan setelah tidur , silahkan saksikan video di bawah ini 

Monday, December 1, 2014

Hadist Dzikir Sesudah Sholat

Berikut ini beberapa hadist bacaan dzikir sesudah sholat yang bisa kita baca saat selesai melaksanakan sholat fardhu ( sholat subuh,sholat dhuhur,sholat asyar,sholat maghrib, sholat isyak) . Dzikir di bawah ini berdasarkan hadist shahih dan dianjurkan oleh nabi Muhammad saw . Wallahualam bissawab .

Dzikir Sesudah sholat


 Pertama, membaca istigfar sebanyak tiga kali (Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah)

 أَسْتَغْفِرُ اللهَ 
astagfirullah

Artinya : 
“Aku minta ampun kepada Allah” 

 kemudian mengucapkan ,


اللَّهُمَ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.

Artinya :
 "Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
(Sahih; H.R. Muslim, no. 591)

Kedua, membaca dzikir di bawah ini

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya : 
“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.” 
(Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-Nasa’i, no. 1341)


Ketiga, membaca 

bertasbih mengucapkan“Subhanallah (سبحان الله)”, sebanyak 33 kali, 
Artinya : "Mahasuci Allah"

bertahmid mengucapkan “Alhamdulillah (الحمد لله)”, sebanyak 33 kali, 
Artinya : "Segala Puji bagi Allah"

bertakbir mengucapkan “Allahu-akbar (الله أكبر)” sebanyak 33 kali, 
Artinya : "Allah Mahabesar"


kemudian menyempurnakannya sehingga genap menjadi seratus dengan mengucapkan,

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”


Sebagaimana Hadist yang diriwayatkan Imam Muslim dari shahabat Abu Hurairah; 
Rasulullah bersabda,


“Barang siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan

 " لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ "

 , maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” 
(Sahih; H.R. Muslim, no. 597)


Keempat, Membaca Ayat Kursi , Al-Falaq , Al-Ikhlas , An-Naas 

Sebagaimana dua hadist di bawah ini :

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ

“Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” 
(Sahih; H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 7532, Al-Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410)

Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhu berkata,

أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.” 
(Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi Daud, no. 1348)



Beberapa cara mengucapkanTasbih, Tahmid, Takbir Setelah Shalat Wajib 
Sesuai hadist :

Dr. Sa’id Al Qohtoni dalam catatannya untuk kitab Syarh Hishnul Muslim (145-146), menjelaskan bahwa terdapat enam cara yang bisa dilakukan dalam melafalkan dzikir-dzikir tersebut. Keenam cara tersebut merupakan cara yang sah diajarkan oleh Nabi karena berasal dari hadis-hadis yang sahih. Berikut keenam cara tersebut.

Pertama

Cara yang pertama adalah dengan membaca subhanallah sebanyak 33x, alhamdulillah sebanyak 33x, dan allahu-akbar sebanyak 33x, lalu ditutup dengan kalimat

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
/laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir/

Cara pertama ini berdasarkan hadis yang diriwayatkatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah, dimana Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa yang bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih dilautan.” 
(HR. Muslim no. 597).

Kedua

Cara yang kedua adalah dengan membaca subhanallah sebanyak 33x, alhamdulillah sebanyak 33x, dan allahu-akbar sebanyak 34x.
Cara ini berdasarakan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dimana Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

معقبات لا يخيب قائلهن أو فاعلهن دبر كل صلاة مكتوبة ثلاث وثلاثون تسبيحة وثلاث وثلاثون تحميدة وأربع وثلاثون تكبيرة
“Ada beberapa amalan penyerta yang barangsiapa mengucapkannya atau melakukannya setelah usai shalat wajib maka dirinya tidak akan merugi, yaitu bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 34x.” 
(HR. Muslim no. 596).

Ketiga
Cara yang ketiga adalah dengan membaca kalimat “subhanallah, walhamdulillah, wallahu-akbar” sekaligus sebanyak 33x.
Cara ketiga ini dilandaskan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang mengisahkan bagaimana Rasulullah menanggapi keluhan orang-orang miskin yang merasa kalah beramal dengan orang-orang kaya karena harta mereka. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أفلا أعلمكم شيئا تدركون به من سبقكم وتسبقون به من بعدكم ولا يكون أحد أفضل منكم إلا من صنع مثل ما صنعتم قالوا بلى يا رسول الله قال تسبحون وتحمدون وتكبرون خلف كل صلاة ثلاثا وثلاثين

“Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan?” Mereka (para orang miskin) menjawab: “tentu, ya Rasulullah”. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam kemudian menjelaskan: “kalian bertsabih, dan bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat sebanyak 33x.” 
(HR. Bukhari no. 843 dan HR. Muslim no. 595).

Keempat
Cara yang keempat adalah dengan mengucapkan subhanallah sebanyak 10x, alhamdulillah sebanyak 10x, dan allahu-akbar sebanyak 10x.
Cara keempat ini dilandaskan pada hadis yang bercerita tentang kisah yang sama dengan hadis di atas, hanya saja diriwayatakan dengan kandungan dan jalur yang berbeda oleh Imam Bukhari. Dalam hadis ini Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَفَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَمْرٍ تُدْرِكُونَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ وَتَسْبِقُونَ مَنْ جَاءَ بَعْدَكُمْ وَلَا يَأْتِي أَحَدٌ بِمِثْلِ مَا جِئْتُمْ بِهِ إِلَّا مَنْ جَاءَ بِمِثْلِهِ تُسَبِّحُونَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا وَتَحْمَدُونَ عَشْرًا وَتُكَبِّرُونَ عَشْرًا

“Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan? Yaitu kalian bertasbih sebanyak 10x, bertahmid sebanyak 10x, dan bertakbir sebanyak 10x.”
 (HR. Bukhari no. 6329).

Kelima
Cara kelima yaitu dengan membaca subhanallah sebanyak 11x, alhamdulillah sebanyak 11x, dan allahu-akbar sebanyak 11x.
Hadis yang menjadi landasan cara kelima ini adalah hadis yang sama dengan hadis Muslim no. 595 di atas. Hanya saja pada akhir riwayat tersebut, terdapat tambahan keterangan dari salah seorang periwayatnya yang bernama Suhail.
وزاد في الحديث يقول سهيل إحدى عشرة إحدى عشرة فجميع ذلك كله ثلاثة وثلاثون
“Terdapat tambahan pada hadis tersebut, dimana Suhail berkata: masing-masing (tasbih, tahmid, dan takbir) berjumlah sebelas kali, sehingga total seluruhnya menjadi 33x.” 
(HR. Muslim no. 595).

Keenam
Cara keenam adalah dengan membaca kalimat “subhanallah,  walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu-akbar” sekaligus sebanyak 25x.
Cara keenam ini berdasarkan hadis yang mengisahkan tentang seorang sahabat Anshor yang bermimpi mengenai cara berdzikir yang kemudian disetujui oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Dalam mimpi tersebut ada yang berkata,

سبحوا خمسا وعشرين واحمدوا خمسا وعشرين وكبروا خمسا وعشرين وهللوا خمسا وعشرين فتلك مائة
“Bertasbihlah 25x, bertahmidlah 25x, bertakbirlah 25x, dan bertahlillah 25x, maka totalnya menjadi 100x.”

Pada pagi harinya, sahabat tersebut mengabarkan tentang mimpinya kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pun bersabda,

افعلوا كما قال الأنصاري
“Lakukanlah sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Anshor ini.” 
(HR. An Nasa-i no. 1351).



Friday, November 21, 2014

3 Ayat Al-Quran Penyemangat Hidup

Berikut ini 3 ayat dalam Al - Quran yang insyaalloh bisa memberikan kita motivasi untuk berubah lebih baik dan lebih berfikir positif dalam mensikapi cobaan yang kita alami .

Semangat
Semangat


1# Al-Baqarah  286 : Kita Pasti Sanggup 


286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."


Jangan pernah bilang "Saya tidak sanggup" . Percayalah jika kita bisa . Jangan mendahulukan apa yang belum tentu hasilnya , berfikirlah positif . KITA ADALAH HASIL DARI PIKIRAN KITA .

2#  Al Insyirah :5-8 : Jangan Menyerah

5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[1586],
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Yakinlah bahwa setelah usaha yang kita lakukan sulit pada awalnya namun Allah menjanjikan bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan . Mari kita berusaha/bekerja sungguh-sungguh tanpa putus dengan keyakinan bahwa Allah selalu memberi kemudahan .

3# Al-Baqrah:216 : Kebaikan Dibalik Hal Yang Tidak Kita Sukai

216. diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Kadang adakalanya sesuatu yang kita anggap baik menurut kita belum tentu baik dihadapan Allah . Allah lah yang maha mengetahui segalanya . Ambillah hikmah disetiap kejadian yang tidak kita sukai (ambillah satu titik hikmah dari kejadian itu) .


Thursday, November 20, 2014

Pengertian Matan : Rasi : Rijal al-Hadis

Pengertian Matan : Rasi : Rijal al-Hadis
Pengertian Matan : Rasi : Rijal al-Hadis

Matan 

Matan secara bahasa adalah punggung jalan . tanah yang keras dan tinggi . Sedangkan menurut istilah adalah teks hadist yang mengandung makna dan terletak di penghujung sanad.

Rawi 

Rawi adalah orang yang menyampaikan atau memindahkan sutau hadist kepada orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya pada suatu hadist . Adapun perbuatan yang dilakukan dalam proses penyampaian hadist disebut dengan meriwayatkan hadist.

Rijal al-Hadist

Adalah orang orang yang meriwayatkan hadist.Rijal al-hadist bisa juga disebut dengan istilah ruwat al-hadist I para rawi yang meriwayatkan hadist).

Jadi antara rawi dan rijjal memiliki kesamaan arti .


Sunday, November 16, 2014

Pengertian Sanad : Isltilah Dalam Hadist

Sanad adalah sandaran yang dapat dipercaya atau kaki bukti (menurut bahasa).Sedangkan menurut istilah sanad adalah yang menghubungkan matan atau teks hadist kepada Nabi Muhammad saw. Artinya,sanad adalah rangkaian rawi yang mengantarkan matan hingga kepada Nabi Muhammad saw.

pengertian-sanad
Sanad Hadist


Contohnya :

Hadist diterima oleh Bukhari melalui sanad pertama Abdullah bin Muhammad al-Ju’fi , sanad yang kedua Abu ‘Amir al-‘Aqadi, sanad ketiga Sualaiman bin Bilal, sanad keempat Abdillah bin Dinar. Sanad kelima Abu Sahlih , dan yang terakhir Abu Huraira yang menerima langsung dari Nabi Muhammad saw.

Dalam proses periwayatan hadist juga dikenal istilah isnad, yaitu suatu proses penyandaran hadist kepada seseorang.Misalnya , hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari di atas di-isnad-kan kepada Abdullah bin Muhammad al-Ju’fi . 

Friday, November 14, 2014

Macam Macam Sunah dan Contoh

Macam Sunah atau hadist bisa dibedakan menjadi tiga , yakni sunah qauliyyah , sunah fi'liyyah , dan taqririyyah . Berikut ini penjelasan mengenai ketiga sunah atau hadist tersebut disertai contohnya .

sunah-dan-contoh
Macam - Macam Sunah

Pertama, sunah qauliyyah, 
Yaitu sunah yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw dalam bentuk perkataan . Artinya adalah , sunah yang terdapat dalam hadist - hadist yang bersifat perintah dalam bentuk ucapan Nabi Muhammad saw.

Contoh:

"Setiap amal perbuatan tergantung pada niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang dia niatkan. Barang siapa berhijrah ( menuju kebenaran) karena Allah dan Rasul-Nya , maka sesungguhnya hijrah yang dia lakukan benar - benar menuju Allah swt  dan Rasul-Nya. Dan barang siapa berhijrah karena dunia atau wanita yang hendak dinikahi , maka dia akan mendapatkannya " (Muttafaq Alaih)

"Termasuk hal yang dapat menyempurnakan keislaman seseorang ialah kerelaannya untuk meninggalkan apa yang tidak berguna" (H.R.Muslim)

Kedua, sunah fi'liyyah ,
Yaitu segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw dalam bentuk perbuatan.Sunah ini dapat ditemukan dalam hadist - hadist Nabi yang memerintahkan kepada sahabat untuk mengikuti perbuatan nabi Muhammad saw.

Contoh : 

"Dalam sebuah perjalanan , Rasullulah saw salat di atas kendaraan menghadap sesuai arah kendaraan.Apabila beliau hendak melakukan salat fardu, beliau turun sebentar , terus menghadap kiblat " (H.R. Muslim)

""Konon Nabi Muhammad saw mengenakan jubah sampai di atas mata kaki" (H.R.Al-Hakim)


Ketiga, sunah taqririyyah 
Yaitu perbuatan sahabat yang mendapatkan persetujuan dari Nabi Muhammad saw.

Contoh :

"Tidak (maaf) , berhubung (binatang) itu tidak terdapat di kampungku, aku jijik kepadanya! , Khalid berkata, "Segera aku memotongnya dan memakannya, sedangkan Rasullulah saw melihatku"." (Muttafaq Alaih)

Kesimpulan : 
Dari tiga jenis sunah di atas , menurut para ulama , sunah qauliyyah merupakan yang paling tinggi tingkatannya, disusul fi'liyyah dan taqriyyah .
Semoga penjelasan dari ketiga sunah di atas bisa bermanfaat bagi para pembaca .

Sumber : Kumaidi,Irham.2008.Ilmu Hadist untuk Pemula:Jakarta.Arta Rivera.

Tuesday, November 11, 2014

Pengertian Hadist Qudsi dan Perbedaannya

Secara bahasa qudsi berasal dari kata qudus yang artinya suci . Yakni,sebuah penyandaran yang bertujuan untuk mengagungkan dan memuliakan Allah yang Maha Suci.Adapun yang dimaksud Hadis Qudsi adalah :

Sesuatu yang dikabarkan oleh Allah swt kepada Nabi-Nya dengan melalui ilham atau mimpi, yang kemudian Nabi menyampaikan makna dari  ilham atau mimpi tersebut dengan ungkapan kata beliau sendiri .

hadist-qudsi
Hadist Qudsi

Dari pengertian di atas bisa disederhanakan yang dimaksud  hadist qudsi adalah sabda Nabi Muhammad saw . yang disandarkan kepada Allah swt. Sebelum beliau menyampaikan perkataannya .
Kalimat yang paling sering digunakan dalampenyampaian hadist qudsi adalah :

“Nabi saw bersabda,Allah swt berfirman” atau dengan menggunakan ungkapan “Rasulullah saw bersabda sebagaimana ia menerima dari Allah swt.”Selain itu dalam hadist qudsi juga sering digunakan perkataan – perkataan seperti : qalallahu , yaqulullahu , fima yarwi anilahi .

Contoh hadist qudsi :
Dari Abu Dzar Jundab bin Janadah r.a dari Nabi saw berdasarkan berita yang disampaikan Allah Tabaraka wa Taa;a , bahwa Allah telah berfirman , “Wahai hamba-Ku! Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri kamu dan atas hamba – hamba-Ku. Janganlah kalian saling menzalimi…” (H.R.Muslim)

Perbadaan Hadist Qudsi dan Al-Qur’an
Walaupun termasuk firman Allah swt , tetapi hadis qudsi bukan merupakan bagian dari ayat ayat Al-Qur’an . Perbedaannya terletak pada redaksi / susunan kalimatnya.Redaksi Al-Qur’an langsung dari Allah swt , sedangkan hadist qudsi maknanya dari Allah dan Redaksinya dari Nabi Muhammad saw .Selain itu Ketika menyampaikan ayat  - ayat Al-Qur’an , kata katanya tidak boleh diganti dengan sinonimnya , sedangkan dalam menyampaikan hadist qudsi boleh digunakan kata kata lain yang semakna .

Perbedaan Hadist Qudsi dan Hadist Nabi 
Antara hadist qudsi dan hadist nabi keduanya berbeda . Hadist Nabi adalah hadist yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw baik makna maupun redaksinya . sedangkan hadist qudsi maknanya dari Allah swt dan redaksinya dari Muhammad saw.

Jumlah hadist qudsi 
Para ulama memperkirakan jumlah hadist qudsi hanya sekitar 100 hadist.Karena sedikitnya jumlah hadist qudsi maka ada beberapa ulama yang mengumpulkannya dalam sebuah kitab . Antara lain :

Kitab berjudul “al-Kalimah  at-Tayyibah ” oleh Ibnu Taimiyah
Kitab Berjudul “Adab al-Hadist al-Qudsi” oleh Ahmad Syarbashi
Kitab Berjudul “al-Ittihafat as-Sunniyyah bi al-Hadis al-Qudsiyyah” oleh Abdur Ra’uf al-Munawi

Semoga sedikit pengetahuan mengenai hadist qudsi , dan perbedannya dengan Al-Qur’an dan Hadist nabi dapat menambah dan memperkuat iman kita kepada Allah swt .

Friday, November 7, 2014

Perbedaan Hadist , Sunah, Khabar dan Asar

Antara Hadist , Sunah , Khabar dan Asar perbedaanya sangat tipis .Apa perbedaan dan pengertiannya.Berikut ini penjelasannya :

Perbedaan-Hadist-Sunah-Khabar-dan-Asar
Perbedaan Hadist , Sunah, Khabar dan Asar


Hadist 
Hadist oleh kebanyakan ulama diartikan sebagai segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa pertkataan , perbuatan , ketetapan, maupum tingkah laku Nabi Muhammad saw.Hadist secara tidak langsung adalah segala sesuatu yang diberitakan berasal dari Nabi Muhammad saw.

Sunah
Adapun sunnah adalah segala yang dinukil dari Nabi Muhammad saw , baik berupa perkataan , perbuatan , ketetapan , sifat dan tingkah laku Nabi yang mempunyai nilai ibadah dan hukum.Sunah pada dasarnya hampir sama dengan hadist .Perbedaannya hadist lebih bersifat umum sedangkan sunnah lebih bersifat khusus. Hadist adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw tanpa terkecuali , sedangkan sunnah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan perbuatan beliau yang mempunyai akibat hukum dan ibadah .

Khabar 
Secara bahasa , kata khabar berarti berita. Adapun menurut ahli hadist, khabar berarti segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammada saw , sahabat dan tabiin. Jadi cakupan khabar lebih luas dibandingkan dengan hadist dan sunnah .

Asar 
Kata asar tidak berbeda jauh dengan kata hadist , sunah , ataupun khabar .Kata asar menurut para fukaha ( akhli hukum islam) lebih digunakan untuk perkataan perkataan tabiin..Karena itu kata asar bisa juga berarti khabar.Antara khabar dan asar perbedaannya terletak pada pengkhususan kata asar yang hanya ditujukan untuk sesuatu uang disandarkan kepada sahabat dab tabiin .

Kesimpulan :
Dari keempatnya dapat disimpulkan, 
  1. Hadist menyangkut ucapan , perbuatan , dan ketetapan Nabi Muhammada saw, sedangkan sunah lebih sempit cakupannya hanya berkaitan berkaitan dengan perbuatan perbuatan Nabi Muhammad saw yang mengandung nilai hukum  dan ibadah .
  2. Hadist datang dari Nabi Muhammad saw . sedangkan khabar datangnya bisa dari selain Nabi Muhammad saw , yakni bisa datang dari sahabat , tabiin atau yang lainnya . 
  3. Antara asar dan khabar memiliki kesamaan , Perbedaannya , asar mencakup segala sesuatu yang datang dari dari sahabat atau tabiin saja , sedangkan khabar lebih umum . 

Semoga sedikit penjelasan ini bisa membantu kita semua .
Sumber :Kumaidi,Irham.2008.Ilmu Hadist untuk Pemula:Jakarta.Arta Rivera.

Idgham Bigunnah dan Bilagunnah : Ilmu Tajwid

Bacaan tajwid Idham ada 2 yaitu idgham bigunnah dan idgham bilagunnah

Pengertian idgham :
Idgham secara bahasa berarti meleburkan atau memasukan, dalam hukum nun mati, idham berarti meleburkan nun mati/tanwin,jadi cara membaca Idgham Bighunnah adalah menggabungkan bunyi nun sukun atau tanwin ke huruf Idgham dengan didengungkan selama satu alif.

Huruf idgham ada 6 yakni :  Ya', Ra', Mim, Lam, Waw and Nun,

huruf-idgham-lengkap
Huruf Idgham 

huruf-idgham
Huruf Idgham


Pembahasan Pertama :  Idgham Bigunnah


Ghunah berarti dengung, Idgham bighunnah adalah meleburkan nun mati atau tanwin di sertai dengan dengung, Terjadi jika nun mati/tanwin bertemu dengan huruf idgham bigunnah yakni :

ي   ن   م    و

Contoh Idgham Bighunnah: 


contoh-idgham-bigunnah
Contoh Idgham Bigunnah

Klik play untuk mendengarkan contoh bacaan di atas :






Pembahasan Kedua:  Idgham Bilagunnah

Idgham Bilaghunnah yaitu memasukan/meleburkan nun mati dan tanwin (idgham) tanpa di sertai dengan dengung. Terjadi jika nun mati/tanwin bertemu dengan huruf idgham bilagunnah yakni :
Huruf Idgham Bilagunnah


Contoh Idgham Bilaghunnah:

contoh-idgham-bilagunnah
Contoh Idghom Bilagunnah



Klik play untuk mendengarkan contoh bacaan di atas :





Pengecualian :


Jika nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf idgham dalam satu kata, maka hal ini di baca jelas.Hanya ada 4 kata di dalam Al-Quran yang mengandung aturan tersebut, yaitu kata "Ad Dunya" , " Bunyan " , " Sinwan " dan "Qinwan" 

Contohnya :

pengecualian-idgham
Contoh Pengecualian Idgham

Klik play untuk mendengarkan contoh bacaan di atas :




Sumber : http://tajwid.quran-terjemah.org/idgham_2.html#play

Wednesday, November 5, 2014

Izhar : Ilmu Tajwid

Pengertian Izhar dan Prakteknya :
 Hukum bacaan izhar adalah membaca huruf nun mati dan tanwin dengan jelas dan terang (tanpa dengung) apabila bertemu dengan enam huruf-huruf izhar .


Huruf-huruf Izhar adalah sebagai berikut:

Hamzah( ء ), Haa( ه ), Ain( ع ), Ha( ح ), Ghain( غ ),




Contoh Izhar :



Klik play untuk mendengarkan contoh bacaan di atas.



Sumber : http://tajwid.quran-terjemah.org/izhar_1.html

Monday, November 3, 2014

Apa Itu Hadist ? - Pengertian Istilah dan Bahasa

Apa itu hadist ? Hadist memiliki dua pengertian / definisi , pengertian secara bahasa dan pengertian secara istilah.

Pengertian-hadist
Pengertian Hadist

Secara bahasa : berasal dari kata hadis, bentuk jamaknya adalah ahadis.Dari kata tersebut, hadist memiliki banyak arti, diantaranya al-jadid ( yang baru) , al-qarib (yang dekat) , dan al-akbar (kabar berita)
Kata al-hadist dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 23 kali, yang berarti kisah, ajaran, kata, wahyu, berita, dsb.Jadi hadist memiliki kemungkinan arti yang cukup luas .Banyak ulama berpandangan bahwa kata al-khabar yang berti memberitahu atau mengabarkan. Para ahli hadist sering menggunakan kata atau lafal haddasana yang sama artinya dengan akhbarana , telah menceritakan kepada kami .

Ada dua pandangan pengertian hadist di kalangan ulama :

Pandangan pertama dari jumhur al-muhaddisin ( sebagian besar ahli hadist)
Mendifiniskan hadist :
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw , baik berupa perkataan , perbuatan , ketetapan atau yang lainnya .

Dapat disimpulkan pengertian hadist pada pandangan pertama ini adalah :
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw , berupa sabda , perbuatan , ketetapan , dan segala yang terkait dengan Nabi Muhammad saw.

Landasan golongan pertama :
Mengartikan hadist sebagai sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw adalah kata hadist yang berdiri sendiri .Artinya, suatu hadist yang tidak terikat istilah istilah lain (seperti hadist mauquf atau hadist maqtu)

Pandang kedua dari golongan di luar jumhur al-muhaddisin
Mendefinisikan hadist :
Hadist bukan hanya segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, Tetapi segala yang yang disandarkan kepada para sahabat dan tabiin juga digolongkan sebagai hadist ,

Kesimpulan pengertian hadist pada pandangan kedua ini adalah:
Yang dimaksdu dengan hadist tidak hanya segala sesuatu yang rawinya sampai Nabi Muhammad saw (hadist marfu) . Tetapi juga hadist yang rawinya hanya sampai pada sahabat (hadist mauquf) atau tabiin (hadist maqtu)

Landasan golongan kedua :
Kata hadist yang diiringai dengan istilah lain ( seperti hadist maqtu atau hadist mauquf) .Mereka menyimpulkan bahwa hadist bukan hanya terkait dengan perkataan danperbuatan Nabi Muhammad saw. melainkan juga perkataan sahabat dan tabiin .


Adanya perbedaan di atas antara dua golongan mengenai definisi hadist disebabkan perbedaan pendapat mengenai permulaan terjadinya hadist . Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa permulaan terjadinya hadist pada masa kenabian Muhammad saw.Namun ada pula yang  berpendapat bahwa hadist terjadi sebelum dan setelah masa kenabian Muhammad saw .

Semoga sedikit penjelasan ini bermanfaat bagi pembaca ,,

Wallahu a’lam bish-shawab

Sumber : Kumaidi,Irham.2008.Ilmu Hadist untuk Pemula:Jakarta.Arta Rivera.


Sunday, November 2, 2014

Hukum Mempelajari Ilmu Hadist

Bagaimanakah hukum mempelajari ilmu hadist dalam islam.Berikut ini penjelasannya.Mengingat fungsi ilmu hadist sangat penting,serta berpengaruh terhadap penentuan hukum untuk dijadikan pedoman beramal bagi umat islam, maka tidak sedikit ulama yang memberikan tanggapan atas hukum mempelajari ilmu hadist.

Hadist dan hukum mempelajarinya 


Begitu pentingnya peran ilmu hadist dalam islam, sehingga Al-Hakim pernah berkata :
"Andaikan tidak banyak orang yang menghafal sanad hadist, niscaya tiang agama islam roboh dan para ahli bid'ah berlomba - lomba membuat hadist palsu dan memutar balikkan sanad."

Ini diperkuat dengan perkataan Imam Asy-Syafii yang berkata :
"Demi umurku, ilmu hadist termasuk tiang agama yang paling kokoh dan keyakinan yang paling rendah"

Bahkan pandangan lebih keras lagi ditunjukkan oleh Sufyan As-Sauri, beliau berpendapat :
"Mempelajari ilmu hadist hukumnya lebih utama daripada mendirikan sholat sunah dan berpuasa sunah.Sebab, hukum mempelajari ilmu hadist adalah fardhu kifayah,sedangkan hukum sholat sunah dan puasa sunah sekedar sunah.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan , tanpa ilmu hadist, tentu kita tidak akan menemukan penjelasan bagi Al-Qur'an , dan pastinya islam akan hancur.Karena itu, mempelajari ilmu hadist adalah sangat penting, bahkan hukumnya wajib (fardhu kifayah) 

Wallahu a’lam bish-shawab

Sumber : Kumaidi,Irham.2008.Ilmu Hadist untuk Pemula:Jakarta.Arta Rivera.

Saturday, November 1, 2014

Perbedaan Al-Qur'an dan Hadist

Berikut ini kami jelaskan sedikit mengenai perbedaan antara Al-Qur'an dan Hadist.Antara Al-Qur'an dan hadist , keduanya sama - sama wahyu Allah swt yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw namun dalam bentuk yang berbeda . Karena itu ulama membedakan antara Al-Qur'an dengan hadist sebagai wahyu matlu' dan wahyu ghoiru matlu' .

quran-and-hadist
Perbedaan Al-Qur'an dan Hadist

Al-Qur'an disebut sebagai wahyu matlu' , karena Al-Qur'an merupakan wahyu yang dibacakan Allah swt , baik redaksi maupun maknanya , kepada Nabi Muhammad saw dengan menggunakan bahasa arab .Adapun Hadist disebut  ghoiru matlu' karena hadist tidak dibacakan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw secara langsung, melainkan maknanya dari Allah dan lafalnya dari Nabi Muhammad saw .

Semoga sedikit penjelasan di atas bisa memberikan kita sedikit pencerahan mengenai perbedaan antara Hadist dan Al-Qur'an .

Sumber :  Kumaidi,Irham.2008.Ilmu Hadist untuk Pemula:Jakarta.Arta Rivera.

Friday, October 31, 2014

Fungsi Hadist

Berikut ini penjabaran dari Fungsi Hadist terhadap Al-Qur'an.Hadist merupakan sumber hukum islam kedua setelah Al-Qur'an . Hadist berfungsi sebagai penjelasan dan penegas ayat - ayat Al-Qur'an yang bersifat umum . Bahkan hadist juga memuat hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an . Berikut ini beberapa fungsi hadist :

Fungsi-Hadist
Fungsi Hadist



Hadist berfungsi sebagai hukum kedua setelah Al-Qur'an.
Dalam hal ini , hadist bisa disebut sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.Jadi jika suatu masalah tidak ditemukan hukumnya dalam Al-Qur'an , kita bisa merujuk pada hadist Nabi Muhammad saw. 

Pada dasarnya, Al-Qur'an memuat ketentuan hukum yang bersifat umum.Karena itu hadist dijadikan sebagai pemerinci terhadap Al-Qur'an . Terlebih pada ketentuan-ketentuan hukum yang bersifat amaliah (perbuatan) . 


Hadist berfungsi sebagai Penegas Al-Qur'an
Disamping itu , hadist juga berfungsi sebagai penegas dalam Al-Qur'an.Jadi fungsi hadist hanya memperkuat hukum yang telah ada .

Misalnya :
Al-Qur'an menetapkan bahwa awal puasa Ramadan harus bertepatan dengan awal bulan Ramadan, seperti dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 185.
Ayat di atas diperjelas dengan hadist Nabi Muhammad saw., 

"Berpuasalah kalian ketika melihat bulan dan berbukalah ketika kalian melihat bulan ." (H.R.Bukhari)


Hadist berfungsi sebagai Pembuat hukum baru yang tidak ada dalam Al-Qur'an
Fungsi lain dari hadist adalah sebagai pembuat hukum bagi ketentuan hukum yang tidak ada dalam Al-Qur'an . Artinya , hadist bisa menentukan hukun secara mandiri yang tidak ada isyaratnya di dalam Al-Qur'an . Biasanya hadist seperti ini muncul ketika ada masalah hukum dikalangan para sahabat dan tidak ditemukan di dalam Al-Qur'an . Kemudian mereka menanyakan hukumnya pada Nabi Muhammad saw.

Dapat disimpulkan bahwa hadist juga berfungsi sebagai pengisi atas kekosongan hukum yang ada di dalam Al-Qur'an .

Kesimpulan :
  1. Hadist berfungsi untuk memperkuat hukum - hukum yang tekandung di dalam Al-Qur'an
  2. Hadist berfungsi sebgai pemerinci atau penjelas aturan - aturan dalam Al-Qur'an
  3. Hadist berfungsi sebagai ketentuan hukum baru , jika hukum tersebut belum diatur di dalam Al-Qur'an


Sumber : Kumaidi,Irham.2008.Ilmu Hadist untuk Pemula:Jakarta.Arta Rivera.